TEKNIK PEMBUATAN PAKAN
OLEH :
NAMA : ROMI ANDRIAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH ACEH BARAT
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya
pakan dalam usaha budidaya ikan dibutuhkan sekitar antara 50 - 50% dari
total biaya produksi, sehingga perluadanya upaya untuk menahan
biaya tersebut, dengan membuat pakan
sendiri. Untuk mengatasi penyediaan pakan buatan (Pellet) dengan jumlah dan
kualitas yang baik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
pellet yaitu :
1. Pellet harus mudah dicerna oleh
ikan.
2. Mempunyai kandungan gizi yang cukup,
terutama kandungan proteinnya harus diatas 25, selain itu harus juga mengandung
lemak. Vitamin, mineral, zat kapur dan karbohidrat.
3. Pellet harus mempunyai daya apung
serta tidak cepat hancur di air.
4. Pellet harus dapat disimpan dalam
jangka waktu yang lama.
BAB II
PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan :
Peralatan untuk membuat pakan Pellet secara sederhana,
praktis dan mudah
diantaranya adalah dengan menggunakan gilingan daging yang dimodifikasi, nampan
plastik, ayakan, gayung plastik, ember plastik, kipas angin dan tmbangan.
2. Bahan :
diantaranya adalah dengan menggunakan gilingan daging yang dimodifikasi, nampan
plastik, ayakan, gayung plastik, ember plastik, kipas angin dan tmbangan.
2. Bahan :
Bahan untuk membuata palakn Pellet terdiri dari dua kelompok
yaitu baku pokok dan
bahan tambahan (Suplemental feeds). pemilihan bahan baku sebaiknya dipilih :
bahan tambahan (Suplemental feeds). pemilihan bahan baku sebaiknya dipilih :
Ø Murah dan mudah diperoleh.
Ø Bergizi tinggi.
Ø Mudah mengolahnya.
Ø Tidak mengandung racun.
Bahan baku yang dipakai:
a. Tepung Ikan
Ciri-ciri tepung ikan yang baik kwalitasnya diantaranya
adalah secara visual bersih tidak
terkontaminasi oleh kutu atau serangga lain berbau khas seperti ikan kering, berwarna
kuning kecoklatan, kering tidak lembab, tidak bau apek, tengik atau asam. kandungan
tepung ikan yang baik mempunyai kadar proten antara 55,70%.
terkontaminasi oleh kutu atau serangga lain berbau khas seperti ikan kering, berwarna
kuning kecoklatan, kering tidak lembab, tidak bau apek, tengik atau asam. kandungan
tepung ikan yang baik mempunyai kadar proten antara 55,70%.
b. Bungkil Kelapa
Yaitu ampas kelapa yang sudah dikeringkan dan sudah
berbentuk tepung.
c. Dedak Halus
c. Dedak Halus
Diperoleh dari limbah pabrik penggilingan padi.
d. Tepung Kedelai
e. Tepung Jagung
f. Tepung Tapioka
Keunggulan Pellet buatan sendiri :
Ø Harga menjadi lebih murah bila
dibandingkan dengan harga yang kita beli di toko.
Ø Selalu dalam keadaan baru.
Ø Ikut membantu dalam mengurangi
pencemaran akibat limbah pabrik.
BAB III
CARA PEMBUATAN PELLET
a. Memprsiapkan bahan baku, menyusun
jumlah setiap komponen dan menimbang.
Dengan susunan formulasi seperti tabel :
Dengan susunan formulasi seperti tabel :
No
|
Bahan
Pakan |
Knadungan
Protein |
Kandungan
Lemak |
I
|
I
|
III
|
1
|
Tepung Ikan
|
62.99
|
8.4
|
35
|
25
|
35
|
2
|
Tepung Kedelai
|
36,6
|
14.30
|
5
|
5
|
5
|
3
|
Bungkil Kelapa
|
18.46
|
15.73
|
15
|
15
|
15
|
4
|
Tepung Jagung
|
10.40
|
0.53
|
10
|
10
|
10
|
5
|
Dedak Halus
|
15.58
|
6.8
|
30
|
35
|
30
|
6
|
Tepung Tapioka
|
2.6
|
2.6
|
15
|
10
|
10
|
7
|
Vitamin
|
1
|
1
|
1
|
||
8
|
Mineral
|
2
|
2
|
2
|
b. Mencampur bahan-bahan seperti tepung ikan, tepung
kedelai, bungkil kelapa, dedak
halus,tepung jagung satu wadah hingga merata, pada wadah yang terpisah dicampur
pula dengan vitamin mix dan mineral mix. Kemudian kedua wadah tersebut dicampurkan hingga merata.
halus,tepung jagung satu wadah hingga merata, pada wadah yang terpisah dicampur
pula dengan vitamin mix dan mineral mix. Kemudian kedua wadah tersebut dicampurkan hingga merata.
c. Buat perekat dari tepung sagu dengan volume air 500 ml
untuk 1 Kg pakan setelah merata dan kental kemudian dicampurkan dengan
campuran bahan baku seperti pada huruf b diatas kemudian diaduk sampai
merata.
d. Membentuk adonan pakan diatas menjadi gumpalan-gumpalan
untuk memudahkan dalam proses pencetakan pellet.
e. Pencetakan pelet dengan mesin/alat pellet disesuaikan
dengan piringannya dengan diameter pellet yang dikehendaki.
f. Pengiriman pellet bisa dengan menggunakan oven 600C
selama 24 jam atau diangin-
anginkan/dijemur hingga kering.
anginkan/dijemur hingga kering.
g. Mengemas pakan dan menyimpannya ditempat dingin dan
kering.
Khusus untuk ikan patin pemberian pakan/hari untuk 1000 ekor
bisa dilihat dari contoh berikut :
Untuk masa pemmeliharaan :
Untuk masa pemmeliharaan :
Ø 4 Bulan pellet apung
Ø 2 Bulan tenggelam.
BAB
IV
KESIMPULAN
Disini bisa di simpulkan, bahwa
pembuatan pelet ini sangat muda, dan ini semua bisa membantu hematnya biaya untuk
pemberian pakan, dengan demikian untuk perlengkapan bahan bahannya bisa
didapatkan di tempat yang sudah ada pada tabel diatas.